Jumat, 24 September 2010

Di Balik Pembebasan Lahan Baru Unsil

Mendadak Banyak Tanah Pejabat Pemkot Tasik Bertebaran?
TASIKMALAYA-Transformasi status kampus Universitas Siliwangi (Unsil) Tasikmalaya menjadi perguruan tinggi negeri (PTN)
yang selama ini di gembor-gemborkan, ternyata sampai saat ini pun belum juga
menuai hasil.Proses penantian panjang menjadi PTN masih terganjal oleh beberapa
aspek administrasi.diantaranya ada masalah lahan baru yang dibutuhkannya.Tapi
kini segala hiruk pikuk polemic itu sudah terjawab sudah.Dengan gong
di tetapkannya lahan baru sebagai prasyarat penegerian kampus Unsil Tasikmalaya
di dua tempat di Kecamatan Tamansari.Penetapan Lahan Pengadaan Tanah, dengan
lokasi sekitar 80 persen itu berada di wilayah Kelurahan Mugarsari dan 20
persen di wilayah Kelurahan Sumelap Kota Tasikmalaya.
Akan tetapi penetapan di dua wilayah itu, kini terus bergelinding menuai bola controversial
di mata public.Betapa tidak, syahdan penetapan itu ada asumsi kental pengiringan
yang di bungkus rapi untuk kepentingan tertentu.Apalagi setelah pihak Dinas
Pendidikan Pemprov Jabar tidak mempunyai kompetensi untuk memilih lahan.Begitu
pun setali tiga uang dengan sikap dari pihak Rektorat Unsil tidak bisa
menentukan lahan yang di perlukannya.Akhirnya Wali Kota Tasikmalaya Drs H
Syarif Hidayat MSi sebagai penguasa menetapkan langsung lokasi tanah di kedua
kelurahn itu sebagai salah satu syarat penegerian Unsil.Sehingga mulailah timbul
bau menyengat conspirasi untuk mengejar sebuah obsesi yang berbuah profit untuk
mengeruk keuntungan pribadi di balik penunjukan ke dua wilayah kelurahan
tersebut.Karena konon di dua daerah areal kelurahan itu, di duga mulai
bertebaran tanah-tanah milik sejumlah pejabat teras Pemerintah Kota (Pemkot) Tasikmalaya
yang siap untuk di bebaskan dengan harga selangit.Syahdan ada dugaan pejabat yang
sudah sejak dulu punya tanah di wilayah itu, tetapi ada juga yang nekad diam-diam
memborong tanah milik sejumlah warga.Di duga para pejabat yang menebarkan sayap
itu, di mulai dari pejabat eselon tingkat dua sampai eselon tingkat tiga,
hingga eselon empat, yang siap mengeruk kompensasi melimpah.Entah memang
penetapan untuk lahan baru unsil itu ada muatan kepentingan tertentu, dengan
mengunakan jurus mencari kesempatan dalam kesempitan untuk mengeruk keuntungan
profit?ataukah memang sudah merupakan sebuah kajian belaka yang di bungkus pada
kedok sebuah penelitian?

Ekses dari segala tindak tanduk berbau kebijakan controversial itu, ternyata banyak
menuai keprihatian juga kecaman keras dari berbagai komponen masyarakat.Tak
terkecuali juga datang serta lantang dari salah satu Lembaga Swadaya Masyarakat
(LSM) dari Forum Komunikasi Masyarakat Tasikmalaya (FKMT) yang di nahkodai
langsung oleh Dani Safari SH.Menurut Dani kepada Tadjuk yang di temui pekan
lalu, mengatakan bahwa semua dugaan hal itu merupakan preseden buruk, karena
adanya aroma kental ruang untuk mengunakan format kesempatan dalam kesempitan
untuk menikmati buah dari sebuah tongkat kebijakan penguasa.Peran kebijakan
tersebut menjadikan banyak pejabat kasak kusuk terlibat langsung menjadi
seorang spekulan tanah dengan harapan mendulang keuntungan.”Alangkah lucunya
peran para figure pejabat Kota Tasikmalaya tersebut, sebab di satu sisi mereka
terlibat sebagai tim dari pemkot untuk kompensasi bagi warga yang tanahnya di
beli.Tapi di sisi lain lagi, mereka jugalah salah satu dari yang akan menerima
kompensasi atas pembangunan untuk lahan baru kampus tersebut.Mereka itu bak
seorang wasit sepakbola sekaligus juga ikut terlibat untuk bermain menendang
bola agar bisa goal ke gawang,”geramnya.

Selanjutnya Dani bertutur bahwa banyak warga di kedua kelurahan itu mengeluhkan, karena banyak
pihak-pihak tertentu, di duga pejabat pemkot melalui tangan orang lain memborong
tanah-tanah yang akan di jadikan areal untuk kampus berlogo macan siliwangi tersebut.Tidak
menutup kemungkinan mereka itu broker-broker tanah yang sigap bergentayangan
mencari lahan dengan lahap.Untuk diketahui, pada tahapan jual beli tanah akan
terjadi musyawarah dan transaksi langsung dengan masyarakat setempat oleh tim
pengadaan tanah yang notabene tim pemkot serta dari provinsi.Di tetapkannya
Mugarsari dan Sumelap sebagai lahan pengembangan
Unsil.Memang merupakan salah satu manuver adanya pemerataan
pembangunan khususnya wilayah Kota Tasikmalaya bagian selatan.Sehingga ke
depan, wilayah-wilayah pelosok kota tidak tertinggal. Baik pembangunan
infrastruktur, pembangunan ekonomi, pendidikan, serta harapannya ada peningkatan
daya beli masyarakat.“Akan tetapi dengan di tetapkannya kedua kelurahan itu, selayaknya
tanpa ada intervensi dari pihak-pihak tertentu untuk mendulang sebongkah
keuntungan pribadi semata.Memang efek dominonya akan terasa baik dari sisi
pembangunan, maupun kesempatan usaha bagi warga sekitar. Harapan ke depan ada
peningkatan IPM masyarakat wilayah tersebut,”jelasnya.
Dani pada intisarinya sangat mendukung Unsil menjadi sebuah PTN dengan adanya pengembangan untuk lahan
baru itu.Perubahan stastus itu sangat berdampak positif di berbagai bidang, salah satu contohnya
ekonomi.Di sisi lain bila Unsil sudah menjadi PTN maka perputaran uang di
Tasikmalaya pun akan meningkat dan berdampak keuntungan untuk seluruh
masyarakat dan wirausahawan di Tasikmalaya.Jika uangnya dibelanjakan di
Tasikmalaya maka perekonomian di daerah sini akan menjadi lebih baik Dengan
Unsil jadi PTN otomatis meningkatknya juga perekonomian masyarakat di
Tasikmalaya itu sendiri,.Terus juga warga Tasikmalaya yang sebelumnya
ingin melanjutkan ke perguruan tinggi negeri (PTN) di kota lain.Tak usah untuk pergi
kuliah ke kota lain.Dan hal itu tentunya akan mengurangi biaya pengeluaran untuk
kebutuhan selama sekolah ke luar kota.
Sementara itu, di tempat terpisah ketika Tadjuk langsung konfirmasi ke Walikota Tasikmalaya Drs H Syarif Hidayat MSi.Ternyata kebetulan yang bersangkutan sedang tidak ada di ruang kerjanya saat tersebut.(Ariska)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar