Jumat, 24 September 2010

Buntut Kasus Dugaan TKK Manipulasi Data

LSM FKMT Akan Laporkan Beberapa Pejabat Pemkot Tasik Ke Polisi!
Tasikmalaya-Hikayat sumbang dari hiruk pikuknya sebuah pentas yang bernama controversial dugaan kasus manipulasi data seorang Tenaga Kerja Kontrak (TKK) di lingkungan Pemerintah Kota (Pemkot) Tasikmalaya (baca Tadjuk sebelumnya).Kini lambat laun mulai bergelinding keras bak bola liar menerkam ke ruang beberapa pejabat terkait lainnya.Pejabat tersebut terseret gelombang sebuah rekayasa, sebab di duga ikut serta memuluskan terciptanya scenario legalitas terhadap pelaku.Pasalnya tidak mungkin pelaku bisa duduk manis bekerja serta menerima cipratan upah dari tahun 2005-2010.”Ini merupakan kisah dugaan manipulasi data yang tercipta secara kolektif kolegial.Di dalamnya begitu kental ada beberapa tangan-tangan actor pejabat yang nyelonong juga mendorong lahirnya sebuah kebijakan secara sistematis.Realisasinya hal itu sudah bertahan juga berjalan selama lima tahun.Tapi baru kali ini tabir kasus itu tersingkap ke public.”terang Dani Safari Effendi pentolan LSM dari Forum Komunikasi Masyarakat Tasikmalaya (FKMT) kepada Tadjuk pekan lalu.
Menurut Dani fenomena kasus yang menghebohkan itu disinyalir adanya pemalsuan data.Pasalnya saat pelaku yang bernama Ajang Moh Miftahul awalnya menjadi TKK di Kelurahab Ciherang, ternyata pelaku yang kelahiran pada tahun 1987 itu masih aktif sebagai seorang siswa di salah satu sekolah.Tapi gelinya pelaku (saat itu masih ABG) sudah bisa duduk manis bekerja dan bangga menikmati upah.Dengan di paksakan oleh via tangan-tangan oknum yang nyelonong untuk mengoalkan obsesi nefotismenya.Entah memang saat itu, pelaku bisa tidak untuk bekerja dengan membagi waktunya?karena di sini berbenturan dengan dilematis antara waktu sekolah dan bekerja.Atau jangan-jangan pelaku hanya menikmati gaji buta doank?(enak banget hidup jadi pelaku itu).Dengan modal ijazah sekelas Mts, betapa sedapnya pelaku bekerja dengan rilek dari Kantor Kelurahan hingga akhirnya ke bermuara ke Kantor Kesbang.
Padahal ironisnya pelaku sebagai TKK itu ternyata tidak ada usulan dari Kelurahan dan Kecamatan.Akan tetapi ajaibnya pelaku di tasbihkan untuk pengangkatan nya itu di legalitasi berdasarkan adanya Surat Perintah dan SPK nomer 800/SP 1087/Kepeg/2006.Berangkat dari legimitasi itulah pelaku pun bisa menerima kucuran dana sampai sekarang.Serta syahdan di duga pelaku pun akhirnya di kuliahkan dengan dana melimpah dari Pemkot ke Unpad, serta kini pun pria tersebut menyandang embel-embel gelar sarjana ekonomi di belakang namanya itu.”Di sini juga adanya potensi tingkat kerugian anggaran negara selama enam tahun kurang lebih sebesar 40 juta dari total pelaku bekerja sebagai TKK.Ini jelas sebuah pelanggaran Undang-Undang nomer 31 tahun 1999 tentang korupsi dan KUHP pasal 263 tentang pemalsuan data.Sudah selayaknya pelaku di berhentikan dari TKK.Juga bagi pihak yang ikut menandatanganinya itu yakni H Yayat Hidayat (mantan Asda, sekarang Kadis Cipta Karya), H Ahdiat Siswandi (mantan Asda, sekarang Kepala Bapeda).Juga pejabat lainnya adalah eks Kabag Pemerintahan Lukman (sekarang Kadis Pariwisata dan eks Kabag Pemerintahan Edi Riffendi (sekarang Sekdis Cipta Karya) yang harus ikut tanggung jawab juga.Kami akan melaporkan kasus tersebut ke pihak yang berwajib,seperti apa yang dulu telah di lakukan pada 2007 (kasus nuryadi sama juga manipulasi data) hingga akhirnya nuryadi meringkuk di jeruji besi, serta di turunkan pangkatnya,”jelasnya
Selain proses administrasi yang di lakukan oleh pihak inspektorat papar Dani harus juga di lakukan proses hukum.Karena di sini sudah jelas ada pelanggaran berbentuk pidana yakni lahirnya Surat Perintah Kerja yang di rekayasa dan kerugian uang negara yang di gelontorkan.Kacamata hukum tetap harus berlaku.Dengan adanya peristiwa itu agar pelaku segera mengundurkan diri dari TKK dan status CPNS nya (database) oleh BKN segera di batalkan.Kemudian pelaku agar segera mengembalikan uang ke kas negara.Selanjutnya pihaknya meminta kepada DPRD agar segera membentuk Pansus TKK gate.”Dasar untuk pengangkatan tersebut haruslah berdasarkan ketentuan pemerintah pusat berupa surat ederan Menpan.Bukan main selonongboy saja donk.Kok seleksi TKK itu bak mau masuk ke sekolah play group,”selorohnya seraya juga Dani berjanji akan membongkar kasus lainnya sebanyak 14 data yang siap akan di buka ke public.
Melihat potret carut marut administrasi di raga Pemkot tersebut, Dani berpendapat sangat prihatin.Karena hal serupa pernah terjadi pada (kasus Nuryadi).Apakah ini semua karena ketidak becusan untuk pengurusan proses administrasi dari eselon tiga sampai dua?terbukti hal tersebut terulang kembali?apakah selama ini di tubuh Pemkot telah terjadi gesekan akut antar pejabat satu dengan yang lainnya?sehingga terjadi oposisi underground dari bawahan ke atasan?hasilnya berbuah saling tuding mencari sang kambing hitam bila timbul eksplosive problematika?sebenarnya siapa yang menjadi pemimpin Pemkot itu?”Sudah bukan rahasia umum lagi, antar pejabat Pemkot sudah lama terjadi runcing disharmonisasi.Entah itu untuk memperebutkan sekeranjang kue ataukah rebutan empuknya sebuah jabatan?Kalau sudah terjadi gap seperti itu, bagaimana mau concent untuk bekerja?Seharusnya Pemkot banyak belajar dari kasus terdahulu, agar di jadikan sebuah cerminan, suapaya jangan sampai terjadi berkali-kali kasus serupa ke depannya ,”tegasnya.
Di tempat terpisah menangapi kasus miring hal itu Sekda Kota Tasikmalaya Drs H Tio Indrayana yang di dampingi langsung oleh Kabag Pemerintahan Drs Asep Gafaruloh, mengakui, bahwa semua yang menyangkut kasus tersebut.Kini sepenuhnya sudah di serahkan langsung kepada pihak inspektorat yang akan menanganinya.Saat ini pihaknya hanya menunggu hasil dari dari tim inspektorat.(Ariska)

Pedagang Merambah Setda Pemkot Tasik,Di Saat Jam Kerja.

Kantor Walikota Tasikmalaya, Di Sulap Menjadi Sarang Pasar Kaget!
Tasikmalaya-Tak pelak banyak rona public yang mencibir, begitulah nampak ekspresi semua pihak, ketika melintasi ruang di gedung nan mewah sekelas Kantor Walikota Tasikmalaya di Bale Kota Tasikmalaya.Betapa tidak public pun bergelayut bertanya menatap pemandangan tak lazim itu, yakni mengapa eksistensi kantor tersebut, kini telah di sulap menjadi ajang transaksi pedagang sekelas kaki lima dengan leluasa menjajakan barang dagangannya, tepat di areal loby menunggu yang di peruntukan bagi para tamu.Apakah kini bale kota sudah beralih fungsi menjadi arena bagi para pedagang untuk berkiprah?Tak tangung-tanggung barang dagangannya tersebut, berupa pakaian dalam wanita dengan berbagai sisi ukuran mejeng berjejeran laksana sedang di jemur.Entah pakaian vital bagi kaum hawa itu di obral dengan harga cuci gudang atau tidak, tapi jelas nampak beragam di penuhi rona warna warni menarik dengan harga miring.Terlihat beragam style dari mulai gaya trend G spot sampai dengan gaya jadul di jajakan berceceran
Loby tempat menunggu para tamu dan meja yang ada, telah berubah fungsi, karena kini tempat itu sudah di penuhi bertebaran bra dan celana dalam wanita berbagai merek local maupun epigon merek terkenal, yang turut andil partisipasi menghiasi ragam wajah buram tempat kantornya Walikota tersebut.Dengan leluasa si pedagang tersebut berceloteh cas cis cus menawarkan segala produknya kepada para karyawati pamong praja tersebut.Mungkin pikirnya dengan mengelar daganganya di Pemkot, alhasil bisa meraup keuntungan berlipat (dari pada berjualan di tempat lain).Dengan segala jurus celoteh dagangnya itu, maka tak heran ada beberapa karyawan Pemkot (meski nampak malu-malu) akhirnya tertarik juga untuk melihat-lihat serta membelinya.Ironisnya peristiwa itu terjadi di saat jam kantor berjalan yang notabene dapat menganggu pekerjaan.Anehnya pihak Pemkot sendiri justru memberikan ijin dengan leluasa kepada si pedagang tersebut.Geli nya juga si pedagang itu mengelar produknya tepat di tempat meja sekuriti (Satpam).Pertanyaan public pun timbul, kenapa pihak satpam selama ini memperbolehkan para pedagang di biarkan bebas menjajakan produknya?apakah memang Pemkot di pandang potensial oleh petingginya di jadikan arena laksana pasar kaget?ataukah memang sengaja Pemkot menerapkan multi fungsi?Kini Pemkot pun tak ubahnya, bak tempat sebuah relokasi surga bagi pedagang kali lima, dengan sesuka hati mengelar barang dagangnya.
Potret buram itu secara kasat mata telah mengetuk keprihatinan berbagai kalangan, termasuk suara lantang yang mengkritisi dari LSM Forum Aliansi Rakyat Tasikmalaya (FARAT) yang di nahkodai oleh Drs Yan Obong dan Ir Yadi Bell yang membuka suara keprihatinan kepada Tadjuk pada pekan lalu.Menurut Yan peristiwa itu menjadi salah satu preseden buruk atas carut marutnya segala system yang ada di pemkot selama ini.Pengelolaan di bidang sekuriti dengan bagian umum yang notabene bertanggung jawab untuk urusan tersebut merupakan specimen yang patut di jadikan sebuah cerminan.Dengan adanya pentas yang berbau aroma dagelan konyol itu, secara nyata kinerja sekuriti juga bagian umum itu patut di benahi,Karena eksesnya sekarang ini telah merendahkan sebuah institusi kantor Walikota di mata public.Tapi tragisnya para petinggi-petinggi yang ada di Setda tersebut, justru asoy geboy malah menutup mata, karena terbukti peristiwa itu terjadi.
Syahdan atas adanya laporan dari peristiwa itu kepada telinga Sekretariat Daerah Kota (Sekdakot) Drs H Tio, maka saat itu juga mantan balon Bupati Majalengka itu langsung reflek memanggil pihak-pihak terkait atas kejadian tersebut.Setelah itu akhirnya pihak terkait yang bertanggung jawab atas rumah tangga bale kota tersebut langsung terjun menegur kepada si pedagang yang tengah asik melayani para konsumennya itu.Dengan gaya bla bla bla berbicaranya itu,meminta agar pedagang itu segera membereskan semua dagangannya dengan segera, dan setelah itu di persilahkan untuk berkemas dari bale kota.
”Sangat heran juga dengan penguasa di Setda itu?mengapa begitu longgarnya ijin untuk masuk secara hilir mudik bagi para pedagang pakaian daleman dan bisa sukses dengan bebas menjajakan dagangnya di tengah areal gedung Pemkot?apa tidak malu sebuah kantor Walikota di jadikan tempat jualan?apa nanti kata dunia?Sudah seyogianya sebuah kantor jangan di jadikan ajang untuk tempat jualan, bagi para pedagang yang dengan leluasa menawarkan produknya.Karena di kuatirkan ekses dari semua itu akan menganggu konsentrasi dalam bekerja.Juga yang sangat terpenting itu, kantor adalah bukan tempat ajang sarana pasar kaget bagi para pedagang dalam bentuk apa pun,”terangnya diplomatis.(Ariska)

Korban Langsung lapor Ke Polisi

Oknum BNI 46 Tasikmalaya, Disinyalir Cabuli Nasabahnya
Tasikmalaya-Pelajaran berharga bagi seluruh public yang berada di Tasikmalaya, agar lebih selektif untuk memilih sebuah bank yang saat ini bertebaran bak cendawan di musim hujan.Tentunya nasabah mengharapkan institusi bank itu selalu mengedepankan pelayanan yang profesional nan handal terhadap konsumennya.Dengan tingkat esensi rivalitas antar bank yang sangat kompetitif, sudah seyogianya nasabah di beri tempat kenyamanan.Jangan sampai para nasabah yang berada di tatar sukapura ini, mengalami seperti yang telah di dera oleh Eneng Kurniasih salah satu nasabah BNI 46 Tasikmalaya yang berada di jalur Hazet. Bank yang historisnya di dirikan oleh Margono (kakeknya Letjen Prabowo itu) disinyalir telah merugikan nasabahnya, karena gara-gara ulah salah satu oknum kolektor bank tersebut yang bernama Dani, yang di duga telah melakukan tindakan pelecehan seksual (pencabulan) terhadap Eneng (nasabahnya).Ironisnya ternyata di bank salah satu milik pemerintah itu masih menyimpan oknum yang bergentanyangan untuk memangsa nasabahnya dengan tindakan asusila.Entah memang di bank tersebut tidak di ajarkan untuk bersikap santun terhadap para nasabahnya?ataukah memang nilai moralitas karyawan sudah mengalami titik dekadensi, sehingga tumbuh untuk bersikap apatis dalam memberikan pelayanan bagi para nasabahnya? Peristiwa tersebut ternyata telah membuka mata, bahwa saat ini salah satu kebutuhan urgen di jagat ini, bukan melulu hanya mengejar isi perut belaka, melainkan lebih mementingkan kebutuhan yang berada tepat di bawah perutnya.Meski dengan cara tindakan nista dengan merampas harga diri orang lain (nasabahnya).

Semua tindakannya itu berawal ketika korban pelecehan seks yakni En mengatakan, bahwa saat awal mulanya itu dirinya mengaku meminjam uang sebesar 70 juta ke BNI 46 dengan kesanggupan mencicilnya uang sebesar Rp 1.800,000. per bulanannya, terbukti dirinya pun selalu tepat pada setiap bulan sekali membayar uang pinjaman tersebut ke bank BNI 46 yang sudah berjalan selama dua tahun.Berkaitan sekarang usahanya ada penurunan omset, hingga pembayarannya pun agak lambat.Konsekuensi pasca ada keterlambatan pembayarannya itu, maka pihak BNI 46 langsung menerjunkan langsung kolektornya.Salah satu kolektor yang datang itu adalah Dn. Lebih lanjut En menuturkan bahwa pelaku telah berkunjung sebanyak dua kali pada 8 April dan 20 April 2010 ke rumah Eneng di Kampung Geureumpay Kelurahan Singkup Kecematan Purbaratu Kota Tasikmalaya Pada awal kedatangan yang pertama (8 April) pelaku secara kebetulan di sambut oleh suami En yang bernama Uci Sanusi.Datang membawa misi untuk menagih cicilan uang itu pelaku langsung cas cis cus mengeluarkan jurus ampuhnya.Tapi sayangnya semua jurus yang di pamerkan pelaku sama sekali tidak membuahkan hasil.Sebab terbukti saat itu Uci sedang tidak ada uang untuk membayarnya.Sehingga akhirnya di sepakati secara bilateral, bahwa Uci berjanji akan membayarnya pada session ke dua (20 April).Setelah ada kesanggupan itu maka akhirnya pelaku pun pulang dengan tangan hampa. Kemudian En menjelaskan kembali, bahwa pada 20 April itu pelaku kembali datang tepat pukul 14.30 WIB sesuai dengan komitmen awal bersama.Kedatangannya di siang bolong itu secara kebetulan di rumahnya cuma ada dirinya sendiri,Karena sang suami sedang berada di pabrik tikar mendong tidak jauh dari rumahnya (sekitar 200 meter).Karena sudah ada komitmen dulu dengan pelaku, hingga akhirnya En mempersilahkan masuk kolektor itu ke teras rumahnya.Kemudian terjadilah komunikasi mereka berdua.Di mulai cas cis cus oleh pelaku, dengan gaya bak seorang diplomat ulung langsung, bertutur kata untuk menagih janji yang pernah di lontarkan pihak nasabahnya.Tanpa basa-basi En pun langsung membayarnya seketika.Saat En sudah membayar hutang itu dan akhirnya pelaku pun menerimanya.Ternyata setelah itu pelaku bukannya malah pulang, melainkan Ironisnya malah ngeres memperhatikan sekujur tubuh sexy En (hingga mungkin juga konak) dari ujung kaki sampai ujung rambut.Maka pasca en selesai menyerahkan angsurannya yang tertunggak itu, selanjutnya pelaku malah melontarkan jawaban ngawur.Entah ada bisikan setan dari mana, hingga tiba-tiba setelah menatap tubuh En, timbul lah pikiran ngeres, dengan berceloteh bak Don Juan keluar dari mulutnya berupa kata-kata berisi rayuan picisan untuk mengajak bercinta.Mungkin pikirnya sambil menyelam mencari mutiara, sebab setelah uang di dapat, terbersit juga pingin mencicipi hangatnya tubuh En, apalagi di rumah itu keadaannya senyap, serta mumpung suaminya juga tidak ada di rumahnya. ”Mulanya pelaku langsung menghampiri saya, dengan nafas ngos-ngosan penuh nafsu.Terus pelaku mula-mula menyebutkan bahwa saya itu cantik dan mirip dengan mantan kekasihnya dulu.Setelah nampak birahinya memuncak pelaku secara reflek langsung menghampiri saya dari belakang serta mencengkram tubuh, sambil tangannya memaksa menjamah sekujur tubuh, serta meremas (maaf) alat vital dan kedua buah dada.Selanjutnya pelaku berusaha menyodorkan monyong bibirnya untuk memaksa mencium leher dan bibir saya.Tapi saya terus berontak sambil menepis cengkraman kedua tangannya yang kuat melilit tubuh.Dalam keadaan itu saya menjerit menepis paksaan nafsu bejatnya itu.Hingga jeritan tersebut akhirnya terdengar oleh salah satu familinya.Coz family saya itu kaget serta langsung masuk ke teras rumah, sehingga saat itu familinya pun tambah kaget sebab melihat saya sedang dibekap dari belakang oleh pelaku.Melihat ada yang masuk seketika pula cennkraman pelaku pun mulai luluh,hingga melepaskan cengkramannya dengan muka memerah.Kemudian setelah itu pelaku terlihat redup nafsunya dengan langkah gontai (karena sudah ereksi tidak ejakulasi) langsung duduk sebentar sambil merapihkan pakaiannya.Setelah itu langsung ngeloyor pergi meninggalkan arena tersebut dengan rona yang muram durja.Dari hasil cengkraman kuatnya tangan pelaku itu, telah meninggalkan luka lebam di tubuh saya.”terangnya membeberkan peristiwa prilaku oknum bank tersebut kepada Tadjuk pekan lalu.
Setelah kejadian tersebut terang En, dirinya langsung mengadukan keluh kesahnya semua tindakan sang kolektor itu ke suaminya (Uci).Mendengar semua laporan prilaku pelaku terhadap sang istri itu, suaminya laksana mendengar suara halilintar di siang bolong.Karena tidak menyangka sama sekali tindak tanduk pelaku yang sudah di kenalinya itu.Mulanya suami nya tersebut mendengar peristiwa itu di sikapi dengan perasaan yang sangat emosional, karena wajar sebagai seorang suami siapa pun orangnya, tentunya tidak akan sudi bila istrinya di perlakukan nista seperti itu.Sadar bila dengan emosional tidak akan menyelesaikan masalah, maka akhirnya sang suaminya pun melaporkan segala tindak pencabulan (percobaan perkosaan) pelaku tersebut ke pihak Polsek Cibeureum pada 24 April 2010.Karena jelas-jelas tindakan itu sudah melanggar hukum yakni menodai pasal 285 Jo 53 atau 351 KUH Pidana.Kini terlampir surat pengaduan itu berupa laporan ke Polisi yang bernomer LP/IV/2010/JBR/WIL PRI/RESTATSM/SEKTA.”Saya melaporkan ke pihak berwajib itu sebagai pihak yang sangat di rugikan dan berupaya mencari keadilan, agar pelaku bisa mempertanggung jawabkan segala tindak tanduknya di depan hukum.Juga untuk membuat jera jangan sampai terulang kembali kasus tersebut ke pihak nasabah yang lainnya, sebab hal tersebut jelas-jelas telah menodai reputasi Bank BNI 46 di mata public ,”ungkap salah satu pemilik pabrik tikar mendong itu.
Sementara itu saat di temui Kepala Bagian Kredit Usaha Kecil (KUK) BNI 46 Ato Yudianto mengaku sangat kaget dengan adanya peristiwa yang menerpa anak buahnya itu.Atas kasus itu dirinya langsung memberi peringkatan lisan termasuk ke vendornya.Selanjutnya pihaknya tidak akan tinggal diam atas ulah pegawai kontrak itu (outsourching), justru akan menerjunkan tim pencari fakta sebab hal itu sudah menyangkut reputasi bank yang di dirikan oleh kakeknya Letjen Prabowo Subianto di mata public.BNI 46 tanggung jawab untuk membina terhadapnya dan BNI 46 juga wajib melindungi nasabahnya.”Kalau toh memang terbukti, maka pelaku tidak segan-segan akan di pecat langsung.Tapi saat ini peristiwa itu, katanya korban sudah melapor ke polisi, jadi BNI 46 akan menunggu dulu hasil dari pihak kepolisian.”paparnya.
Di lain tempat Dn yang di konfirmasi Tadjuk membantah telah melakukan percobaan perkosaan itu.Sebab dirinya berdalih tidak merasa sama sekali berbuat tidak senonoh terhadap istri orang, apalagi nasabahnya sendiri.”Semua yang terjadi itu adalah miskomunikasi saja, karena selama ini saya selalu berbuat kooperatif dengan semua nasabah, termasuk dengan En tersebut,”terangnya.(Ariska)
PT USI Di Duga Rugikan Pembangunan
DPRD & Setda Kab Tasikmalaya
Tasikmalaya-Dalam menjalankan sebuah roda berniaga, hal yang paling fundamental sering terlintas dalam benak kebanyakan orang bermuara pada nilai profit.Tak heran dengan berbagai cara pun sering di tempuhnya.Terkadang juga tak peduli hantam kiri kanan persetan guna untuk memetik tahta yang bertabur intan.Profit layaknya pisau bermata dua, di satu sisi bisa memotivasi kita untuk lebih kreatif juga efisien, tapi di sisi lain juga bisa menjebak para pelaku bisnis ke dalam jurang keserakahan penuh noda kelicikan.Prihal tersebut tak ubahnya sebagai salah satu dengan doctrine monkey bussines saja
Salah satu prilaku tersebut juga di sinyalir terjadi pada Perusahaan PT USI (unggul beton) yang berhome base di daerah jalan Gubernur Suaka (Cisumur) Kota Tasikmalaya.Perusahaan yang mengsuplai bahan coran untuk bahan beton ke berbagai proyek itu, di duga telah berbuat tidak fair dalam pengiriman bahan coran ke salah satu proyek untuk pembangunan gedung DPRD dan Setda di daerah Mangunreja Kabupaten Tasikmalaya.
Tersingkapnya tabir kecurangan itu, terlontar dari nyanyian sumbang salah satu sumber yang identitasnya di rahasiakan tersebut, mengemukakan kepada Tadjuk baru-baru ini.Sumber menandaskan bahwa telah terjadi kelicikian terselubung di PT USI dalam pengiriman beton ke PT Pembangunan Perumahan (PT PP) yang notabene sedang membangun gedung DPRD dan pengiriman beton ke PT Waskita Karya untuk Setda di daerah Mangunreja sebagai calon Ibukota Kabupaten Tasikmalaya kelak.Salah satu contoh bentuk kecurangan itu, terjadi begitu telanjang di depan mata yang penuh noda rekayasa, yakni saat pengiriman via armada truk yang berkapasitas 6 kubik yang langsung di pesan oleh PT PP.Sesuai dengan permintaan dari pihak PT PP sebesar 6 kubik, maka akhirnya PT USI memberangkatkan dengan titah dari sang komando sang manager ke pegawainya segera menuju ke lokasi si pemesan tersebut.
Dengan di perkuat legalitas membawa surat jalan tertera 6 kubik itu.Berangkatlah meluncur dengan armada truk itu.Tapi ternyata setelah sampai di lokasi untuk curah di lokasi, anehnya justru pesanan itu malah berkurang menjadi 4,8 kubik.Herannya juga PT PP sebagai pihak yang memesan pun nampak tidak complain dengan peristiwa itu, padahal seyogianya sebagai salah satu konsumen harusnya bertindak reaktif bila pesanan tidak sesuai dengan yang telah di sepakati tersebut, maka akhirnya timbulah suatu pertanyaan, apakah mereka itu tutup mata terhadap peristiwa itu?apakah memang ini semua sudah terjalin konspirasi? Semuanya ini tak ubahnya hanya produk pagelaran sinetron dagelan konyol saja,.”Kalau toh isinya benar 6 kubik, seharusnya dalam angkatan baket pun terjadi 7,5 angkatan donk, tapi ini anehnya malah cuma 6 angkatan saja,yang kisarannya menjadi 4,8 kubik?ini kan bukti valid secara logika saja, bahwa mereka telah melakukan kecurangan dengan mengerogoti keuntungan sebesar 1, 2 kubik agar bisa segera masuk ke kantong pribadinya sang manager plus kroninya berbagi cipratan sebongkah rupiah”geramnya.
Sumber sangat prihatin dengan segala tindak tanduk sang manager perusahaan tersebut, yang juga berkonspirasi dengan beberapa oknum rekanan lainnya, yang sibuk kasak kusuk mereguk keuntungan sepihak dari sekat kesempatan dalam kesempitan.Padahal tindakan itu sangat riskan bentuknya menyangkut reputasi perusahaanya, baik di mata public, maupun bagi para rekanan yang lainnya.Tentunya yang tak kalah parahnya di rugikan datangnya dari pihak (PT PP) yang notabene sedang membangun gedung DPRD.Juga tak tertutup kemungkinan kelicikan PT USI pun menerpa ke Waskita Karya yang sedang membangun gedung Setda Pemerintah Kabupaten Tasikmalaya.
Coba saja kalkulasikan dari total pengiriman ke proyek pembangunan DPRD dan Setda tersebut sebanyak 11 ribu kubik di bagi 6 kubik berarti jumlahnya 1.833 per molen (truk) di kali 1,2 kubik hasilnya 2.200 kubik selanjutnya di kalikan Rp 800,000- sehingga hasil akhirnya menjadi Rp 1.760.000.000.”Dengan tafsiran kerugian mencapai miliaran tersebut, sumber mengharapkan agar pihak terkait segera untuk turun tangan untuk menanganinya, sebab hal itu sudah sangat jelas-jelas sangat merugikan berbagai pihak dalam rangka membangun gedung DPRD juga gedung Setda,”terangnya
Lebih lanjut sumber pun menyesalkan dengan tindakan tidak populis sang manager PT USI yang telah melakukan pemutusan hubungan kerja (PHK) secara sepihak terhadap tiga karyawannya.Pemecatan itu pun dalihnya berbau tidak relevan sama sekali tanpa di dasari oleh alasan yang objektif.Lewat keputusan sepihak akhirnya ketiga orang karyawannya itu, yang notabene telah mengabdi bekerja selama empat tahun itu, langsung di keluarkan dari pekerjaannya dengan nilai pesangon sangat minim sebesar Rp 1 juta.Pihak management perusahaan itu juga, ternyata selama ini telah memperkerjakan para karyawannya tersebut jauh di bawah nilai gaji standar UMK, yang telah di tetapkan oleh pihak Pemerintah.”Pegawainya selama ini tak pelak hanya di jadikan sapi perahan semata,”kesalnya.
Sementara itu Manager PT USI yakni Syamsudin ketika di temui Tadjuk langsung berceloteh membantah dengan segala tudingan tersebut.Di Perusahaannya segala sesuatu untuk pengiriman ke berbagai tempat, termasuk PT PP juga PT Waskita, sudah berdasarkan pertimbangan di kalibrasi oleh badan metrologi, yang notabene sebagai alat ukur berat dan produksi berdasarkan timbangan.Jadi tidak mungkin kalau dari permintaan konsumen 6 kubik menjadi berkurang 4,8 kubik.Terkecuali bila kondisi fisik mobil mogok,sebab konsekuensinya beton akan beku.Atau kondisi medan jalan yang labil sehingga bisa mengakibatkan beton menjadi tumpah,coz akan bisa mengurangi isi dari pada betonnya tersebut.(Ariska)

Jargon Profesional Hanya Lipstik Belaka

Pelayanan Gahara Rent Car Tasik Sangat Mengecewakan!

Tasikmalaya-Seyogianya institusi perusahaan jasa itu selalu mengedepankan pelayanan yang profesional terhadap konsumennya.Karena sadar esensi rivalitas antar perusahaan jasa itu sangat kompetitif, maka berbagai macam program pun gencar di gelar sebagai sarana promosi untuk di tawarkan terhadap publik guna untuk bisa menarik menjadi pelanggannya.Tapi apa yang terjadi di Gahara Rent Car Tasikmalaya justru sangat kontras dengan pelayanan profesional, malah justru sangat mengecewakan terhadap pelangganya.
Berawal saat salah satu pelanggan yang identitasnya minta di off record itu, mengatakan kepada Tadjuk pada pekan lalu.Sumber mengaku saat itu sedang bingung mencari sebuah mobil rentalan untuk keperluan keluarganya ke Jakarta.Setelah letih terus mencari ke sana ke mari rentalan yang di nilai bonafide.Secara tidak sengaja sumber tiba-tiba melihat dan tertarik dengan sebuah brosur iklan promosi Gahara Rent Car yang tertera di brosur berwarna biru langit itu.Apa lagi nampak di brosur tersebut ada diskon gede-gedean sebesar 20 %.Serta tertera juga dengan lengkap keterangan untuk biaya sewa dan jenis mobil.Terlihat juga ada promo untuk jenis mobil Avanza, Xenia dan APV dengan harga sewa Rp 325.000,- dan diskon 20 % menjadi Rp 65.000,- jadi tinggal bayar Rp 260.000 (24 jam).Harga sewa sudah termasuk gratis sopir atau tanpa sopir.Bahkan terlihat jelas di brosur tersebut ada jargon yang berbunyi “Ada yang lebih murah…???Kami bayar 10 kali lipat selisihnya!”.
Setelah puas juga tertarik melihat seisi brosur itu, maka sumber pun terbersit di dalam benaknya untuk mendatangani lokasi base camp rental mobil itu, di jalan kebangsaan No 3 Kota Tasikmalaya.Setelah datang ke lokasi tersebut sumber meminta sebuah mobil APV yang memang tersedia di sana.Sumber mengatakan bahwa keperluan untuk di antar ke Jakarta itu cuma untuk satu hari saja.Akhirnya setelah negosiasi dan membayar administrasinya, juga di sepakati secara bilatereal.Sumber meminta ke pihak management rental tersebut untuk di jemput tepat pada jam 09.00 WIB pagi pada hari tertentu tersebut.Sesudah terjadi kesepakatan itu, akhirnya sumber pun bergegas pulang dari lokasi kantor rental yang sedang gencar promo itu.
Tiba saatnya pada hari yang di tunggu itu, sumber mengaku keberangkatan dengan keluarganya itu berjumlah delapan orang.Untuk sebuah keperluan dengan family yang berada di Jakarta.Tak heran bila banyak membawa barang-barang yang di perlukannya itu.Semenjak dari subuh sumber serta familinya itu sudah stand by siap untuk berangkat dan menunggu mobil rental yang sudah di carter tersebut menjemputnya sesuai dengan komitmen awal.Tapi setelah lama di tunggu dari subuh hingga tepat pada pukul 09.00 WIB pagi itu.Ironisnya ternyata yang di nanti itu, tidak nampak batang hidungnya sama sekali.Padahal jarum jam sudah nampak berputar ke jenjang arah pukul 10.00 WIB.Eksesnya terlihat rona wajah muram durja menyelimuti family tersebut.Guna untuk memastikan kedatangan mobil itu, sumber akhirnya mengontak kantor rental car tersebut dengan nada kecewa.Pasca di kontak itu pihak rental car gahara mengatakan bahwa di kantornya kebetulan sedang tidak ada sopir untuk bergerak ke rumah si pemesan.Selanjutnya dia berjanji akan segera datang untuk menjemput pemesan itu.
Setelah lama di tunggu akhirnya pihak mobil yang di pesan itu, datang tepat pada pukul 11.00 WIB.Datang dengan armada mobil APV yang berwarna hitam.Kedatanganya itu pun di sambut dengan dingin oleh sumber dan familinya.Karena dongkol dengan sikap rental car gahara yang tidak professional tepat waktu untuk menjemputnya.Meski kecewa akhirnya semua barang-barang keperluan pun siap-siap untuk di masukan ke bagasi mobil tersebut.Tapi gelinya kondisi fisik bagasi mobil itu rusak tidak bisa di pakai sama sekali.Akhirnya semua barang yang di bawa itu sebagaian ada yang di masukan dan sebagaian lagi ada yang di taruh di atas mobil tersebut.Meski kondisi mobil itu memprihatinkan, akhirnya melaju juga.Pasca mobil itu mulai merayap di tengah sengatan terik mentari, sumber meminta kepada sopir agar menyalakan AC agar suhu udara bisa adem.Tapi tragisnya ternyata lagi-lagi AC nya itu rusak berat alias tidak bisa di gunakan.Sudah tiga kali kecewa dengan pelayanan perusahaan rental itu, tak ayal pemberangkatan pun di warnai dengan nada penyesalan yang mendalam untuk merental di perusahaan yang di gembor-gemborkan professional di secarik brosur tersebut.Dengan kondisi mobil yang memprihatinkan itu, perjalanan terus di lanjutkan untuk menunju ke ibukota Jakarta.
Saat mobil mulai menginjak Jakarta, konyolnya lagi ternyata sang sopir pun tidak tahu jalan yang ada di kota tersebut.Akhirnya di gunakanlah jurus manual dengan tanya ke sana kemari untuk menuju daerah ke pasar minggu jakarata selatan.Belum juga ketemu alamat yang di tuju itu, tiba-tiba saja mobil APV itu dar der dor pecah ban yang sebelah kanannya.Sehingga membuat terkejut semua penumpang yang berada di dalamnya.Akhirnya mobil berhenti melaju dan semua penumpang pun kompak turun.Setelah semua turun, lucunya sang sopir malah tertegun bengong seperti di sambar gledek di siang bolong!bukannya reflek langsung membetulkannya.Setelah di telisik ternyata sang sopir tersebut tidak bisa membetulkannya, serta juga mengakui tidak membawa mekanik peralatan dongkrak juga tidak ada ban serep!”Saya hanya bisa menjalankan kemudi mobil saja, di luar itu saya tidak bisa apa-apa, dan saya hanya sopir taxi di dalam kota Tasikmalaya saja!”papar sang sopir itu pelan.
Melihat situasi dan kondisi itu, akhirnya sumber pun menelpon ke salah satu sahabat yang ada di Jakarta untuk segera datang meminta bantuannya.Setelah di tunggu lama maka datanglah si sahabat itu dengan membawa mobil pick up serta peralatan yang di butuhkannya itu.Tanpa basa basi si sahabat tersebut langsung mencopot ban mobil rental itu untuk segera di tambal ke tempat terdekat.Pasca di tambal ban mobil itu semua penumpang termasuk sang sopir duduk termenung dengan rona bingung selama satu jam menanti kembali kedatangan ban yang di tambal.
Setelah satu jam berlalu, maka muncul lah orang yang di tunggu itu.Kedatangannya itu bak oase di tengah gurun pasir oleh semua orang yang menunggunya itu.Selanjutnya di pasang lah ban yang sempat pecah itu oleh sahabat tersebut.Sesudah selesai semuanya dan juga bertanya alamat pasar minggu ke sahabat itu, selanjutnya melajulah mobil rental itu, menuju tampat yang di maksud itu.Serta akhirnya sampailah ke tujuan, meski dengan cara tertatih-tahih.”Saya sangat kecewa juga kapok dengan semua pelayanan amatiran gahara rent car itu.Jargon professional ternyata hanya lipstick belaka untuk trik menarik pelanggan mengunakan jasa bisnisnya.Saya sudah membuang waktu, tenaga dan lainnya.”seraya juga sumber mengaku membayar satu juta dengan menginap sehari di Jakarta untuk merental mobil tersebut.
Ketika Tadjuk meluncur ke base camp di jalan kebangsaan No 3 untuk meminta konfirmasi seputar prihal tersebut.Ternyata di lokasi itu nampak tidak ada orang seorang pun yang bisa untuk di minta konfirmasinya.(Ariska)

Tralala Tralili PNS Memakai Sandal Jepit

Di Kantor Walikota Tasikmalaya, Bertebaran Pegawai Bersandal Jepit!
Tasikmalaya-Bombastis atribut sandal jepit kini telah mewabah serta gentayangann di kenakan di saat jam bekerja oleh para pegawai di gedung mewah sekelas kantor Walikota Tasikmalaya.Sepatu yang sejatinya wajib untuk di gunakan sebagai atribut bekerja, kini lambat laun mulai di pinggirkan masuk ke tong sampah.Untuk berganti uniform dengan tralala-trilili memakai sandal jepit.Mungkin pikirnya dengan memakai sandal jepit itu, para pegawai bebas riang untuk bisa berekspresi, serta meringankan beban pekerjaan akan terasa rilek.Entah siapa yang menjadi pionirnya, yang jelas mereka dengan leluasa tanpa ada rasa gamang sedikitpun, berlomba hilir mudik ke luar masuk ruangan unjuk gigi ke hadapan public untuk mempertontonkan model sandal yang lagi trendy tersebut.Sebagai bentuk ajang promosi untuk mengajak pihak pegawai yang lain untuk turut serta memakainya.Sehingga kelak kantor walikota menjadi lautan sandal jepit.Dengan harapan bisa masuk rekor MURI.
Esensial dekadensi kedisiplinan para pamong praja dalam berkiprah tersebut, lambat laun kini jadi ajang soroton public.Betapa tidak, sikap yang di pertontonkannya itu banyak mengundang keprihatinan serta santapan cibiran.Tragisnya etika yang harusnya menjunjung tinggi nilai nalar ajar terusan budi kesantunan dalam berpenampilan juga sikap sebagai pelayan masyarakat.Justru banyak di pinggirkan oleh angkuhnya indisipliner tingkah polah sebagai penguasa.Dengan menunjukan sikap nyeleneh menabrak rambu-rambu ketentuan untuk bisa berpenampilan santun.
Fenomena tersebut hampir di setiap harinya, ada beberapa oknum Pegawai Negeri Sipil (PNS) di lingkungan Kantor Walikota Tasikmalaya (ironisnya di lakukan pada saat jam bekerja) malah asik melepas salah satu kelengkapan atribut untuk bekerja yakni sepatu, untuk berganti dengan sandal jepit berbagai merek local maupun epigon merek terkenal, yang turut andil partisipasi menghiasi ragam wajah buram tersebut.Padahal sudah jelas tertera di dada mereka sebagai PNS, tentang regulasi kelengkapan untuk bekerja itu di wajibkan semua pegawai untuk memakai sepatu.Tapi entah mengapa mereka seolah persetan dengan segala peraturan yang ada.Mereka lebih memilih enjoy memakai sandal jepit dari mulai gong masuk bekerja sampai lonceng bubar kantor.”Mereka itu di saat baru datang ke kantor semuanya lengkap penampilannya.Tapi setelah itu mereka langsung berganti dari sepatu dengan sandal jepit di waktu jam kerja.Baru setelah mau bubar kantor mereka memakai kembali sepatu tersebut!konyolnya ada yang khusus membawa sandal dari rumahnya, tapi ada juga yang sandalnya tersimpan rapih di kantornya.Saya heran sudah jelas kan, ini adalah kantor tempat orang untuk bekerja, bukan sebuah pasar tempat untuk jual beli toh?ini yang sudah terdeteksi itu baru di kantor walikota saja, bagaimana dengan institusi yang lainnya?”terang Drs Yan Obonk dan Ir Yadi Bell duo dedengkot LSM FARAT kepada Tadjuk pekan lalu.
Prilaku tersebut menurut Yan, tak pelak membuat public banyak yang prihatin.Takala melihat panorama pegawai tersebut beralaskan sandal jepit.Di kantor Walikota kini di sulap menjadi ajang parade sandal jepit.Peristiwa itu menjadi salah satu preseden buruk atas carut marutnya segala mentalitas sebagai seorang pamong praja.Dengan adanya pentas yang berbau aroma dagelan konyol itu, secara nyata mereka layak untuk di tegur, jangan sampai mereka di biarkan tumbuh subur.Hal itu merupakan specimen yang patut di jadikan sebuah cerminan untuk melakukan pembinaan secara internal.Karena eksesnya sekarang ini telah merendahkan sebuah institusi kantor Walikota di mata public.Seyogianya para petinggi-petinggi yang ada di institusi tersebut, justru jangan asoy geboy menutup mata, atas kasus tersebut.Tapi harus intensif memonitornya.”Kalau di gunakan sandal tersebut pada saat untuk sholat seh, itu hal yang sangat normatiflah.Tapi takala di pergunakan dari datang ke kantor sampai bubar kantor, itu baru sebuah indisipliner yang patut untuk di tindak!Segala aturan harus di tegakan, agar bisa membuat jera para pelaku tersebut,”terangnya diplomatis.(Ariska)

Di nilai Letoy Selesaikan Perkara Tanah Milik Warga

Irawan: “Pemda Tasikmalaya Bisanya Hanya Cas Cis Cus Doank”! ...

Tasikmalaya-Ironis begitulah terbersit kata terucap, ketika menatap potret realitas kasus penyerobotan tanah oleh pihak Pemerintah Kabupaten Tasikmalaya (Pemkab) terhadap milik warga. Berita yang pernah di lansir oleh Koran yang berjargon tajamnya jurnalistik ini di media September 2009, ternyata berjalan statis. Tadinya asumsi perhatian publik yang mendalami kasus tersebut, menyangka bahwa peristiwa itu sudah mencapai win-win solution bagi ke dua pihak secara bilateral.Tapi ternyata malah keliru, sebab sampai saat kini pun kasus tersebut masih tetap mengendap di ketiak Pemkab.Ekses mengambangnya kejadian itu, tak terasa waktu sudah berbicara, bahwa kini kasus kontroversial itu genap mencapai sewindu larut dalam balutan deadlock.Lakon yang mempertontonkan pentas dagelan konyol kasus penyerobotan tanah milik warga Desa Kadipaten Blok Cipadol Kecamatan Kadipaten, oleh sang actor yang bernama Pemkab itu berjalan letoy tanpa ada tenaga untuk mencari solusi.

Pemkab yang telah mengklaimnya secara de facto, sungguh-sungguh telah memperkosa hak warga secara de jure.Bahkan dengan leluasanya Pemkab telah membangun gapura tersebut sebagai icon pintu gerbangnya dari arah barat perbatasan Tasik-Garut .Mungkin pikirnya sebagai penguasa bisa mengunakan tongkat kekuasaanya demi untuk mengejar esensi obsesi yang sangat ambisius juga prestisius membangun gapura perbatasan megah nan mewah berdiri, tanpa memperdulikan kepemilikan tanah tersebut.Ternyata semua kemegahan bangunan secara kasat mata itu hanya mempertontonkan kesombongan sang penguasa semata di atas jeritan nestapa hati warga yang tak berdaya.

Tanah seluas kurang lebih 681 m2 yang notabene kini di gunakan sebagai gapura perbatasannya itu, tak tanggung-tanggung sudah di nikmati Pemkab selama 24 tahun.Penyerobotan tersebut menyulut petaka bagi si pemilik tanah yang jelas-jelas merasa di rugikan oleh pihak pemkab yang main serobot saja, tanpa ada koordinasi atau pun kompensasi sepeser pun sampai saat ini.Tragisnya sejak di bangunnya gapura itu pada tahun 1985 an pembayaran pajak pun sampai sekarang oleh klien nya, bukan oleh pihak Pemkab yang sudah menikmati areal itu.Hal tersebut bisa di buktikan dengan kepemilikan nomer sertifikat 144/1970 atas nama Aceng Rio sebagai pemilik legalitasnya yang notabene kini di wariskan kepada ahli waris yang berjumlah sebelas orang itu yakni anak kandungnya sendiri.”Berlarut-larutnya kasus ini, mencerminkan bahwa Pemda tidak bisa untuk berupaya segera menyelesaikannya, dan selama ini pihak Pemkab terbersit bisanya hanya cas cis cus doank berkoar tanpa ada solusi nyata secara bilateral, Padahal dari pihak kami sudah berupaya untuk bernegosiasi”geram Irawan Taofik SH lawyer dari Iwan Sep Charles & Partner yang mengadvodkasi warga setempat kepada Tadjuk di kantornya di Primkopol lantai 2 Bojong Aspol pekan lalu.

Menurut pria asal indihiang itu, dirinya tak habis pikir dengan tindak tanduk aparatur birokrasi tersebut , yang secara kasat mata tidak pernah merespon aspirasi warga yang menjadi korban atas arogansi kekuasaannya itu.Padahal sudah jelas-jelas bahwa warga menuntut haknya yang telah di rampas selama 24 tahun.Dalam menuntut hak itu, tentunya warga pun di sertai seabrek data yang mendukungnya secara yuridis.Tapi semua aspirasi tuntutan itu tidak mendapat respon sama sekali.Terbukti dengan mengulur-ulur waktu itu, tak terasa sudah sewindu kasus tersebut di terlantarkan di etalase birokrasi. Semestinya Pemda mengundang untuk bisa bermusyawarah untuk bermufakat.Dengan kejadian itu Irawan mengaku sangat prihatin dengan eksistensi pihak Pemkab yang nyata-nyata tidak serius untuk menuntaskan kasus tersebut.Jawaban-jawaban picisan dari pejabat terkait, hanya terlontar celotehan yang bernada klise tak berbuah solusi.Bahkan terkadang mereka membola ping pong kan kasus ini dengan pihak yang lainnya, tanpa di sertai bukti otentik, hingga seolah nampak terwujud analogi lempar batu sembunyi tangan.”Pernah terlontar dari salah satu pejabat, bahwa katanya dulu untuk pembebasan lahan itu di lakukan oleh salah satu rekanan.Tapi gelinya ketika di minta data serta bukti validnya, malah mereka tak berdaya untuk membuktikannya secara riil.Kalau ada bukti tentunya bisa di pertanggung jawabkan, bukan asal ngomong doank!.Terus selanjutnya ada juga pejabat yang berceloteh bahwa Pemda akan mengajukan proposal ke provinsi untuk kompensasi tanah tersebut”terang pria yang sering di juluki si Enrico Gutteres Tasik itu.

Irawan sangat mengharapkan dari pihak pemda ada keseriusan nyata, bukannya malah berkoar memberikan angin surga dengan mengatakan hal tersebut sedang di proses melulu terus menerus, tanpa ada membuahkan hasil nyata.Seogianya berkoar itu untuk menuntaskan masalah ini jangan sampai terkatung-katung seperti ini.Kalau ternyata polemic ini terus larut di biarkan akan timbul preseden buruk terhadap reputasi pemerintah terkait.Dirinya juga tidak serta merta menuntut hak clientnya tersebut, tanpa di dasari oleh bukti otentik secara de jure.Makanya dirinya berani menyuarakan kebenaran yang sedang melilit derita clientnya itu, guna untuk menuntut haknya sebagai warga negara.Apa yang sudah di tempuhnya itu, pihaknya berusaha untuk mengedepankan sikap persuasive dengan pihak Pemda untuk meminta kompensasi.Tapi setelah dirinya menjalankan semua prosedur itu, ternyata belum ada sama sekali realisasi jawaban yang pasti.”Intisarinya sebagai lawyer warga, kami mengharapkan kejelasan yang pasti terkait kasus itu, agar bisa menyampaikan informasi tentang sejauh mana perkembangan proses tersebut untuk menjadi pegangan kepada client.Jangan sampai mencuat ada ketidak jelasan untuk memberikan jawabannya.Sebab warga sudah sangat paham bila segala sesuatu hal yang berkaitan tidak pasti akan menimbulkan negative thingking.Apabila kalau Pemda terus menerus akan mengulur-ulur waktu, tidak bisa kooperatif tentunya akan segera di ambil langkah upaya hukum sebagai solusi jalan sebagai jawabannya.”paparnya siap untuk menabuh genderang perang segera di meja hijau.(Ariska)

Lelaki doyan lelaki..

Jumlah Gay Di Tasikmalaya
Terus Meningkat
Tasikmalaya-Sungguh ironis kota yang melahiran si raja dangdut H Rhoma Irama , yang selama ini identik dengan trade marknya sebagai kota santri itu.Ternyata kini lambat laun mulai memudar juga bergeser predikatnya tersebut.Seiring dengan kencangnya angin perkembangan transformasi era global yang berhembus menembus ke dalam dinding berbagai aspek kehidupan.Termasuk pergaulan bebas urusan asmara nyeleneh antara pria penyuka sesama pria yang populis di sebut komunitas gay yang akhir-akhir ini begitu fenomenal kehadirannya.Potret realita yang ada, kini mereka berani menampakan jati dirinya ke tengah permukaan publik, dengan memperlihatkan bergelayut mesra tanpa rasa risih bercengkrama sesuka hatinya tanpa memperdulikan lingkungan sekitarnya.Konon katanya eksistensi mereka itu kini mencapai ribuan
Menurut Bambang Wicaksono salah satu aktivitis Komisi Penanggulangan AIDS Daerah (KPAD) dan Pusat Informasi & Konseling Kesehatan Reproduksi Remaja (PIK-KRR) Kota Tasikmalaya.Menandaskan sekarang ini eksistensi mereka dulunya berjumlah sekitar 763 orang, tapi kini keberadaannya itu meningkat menjadi 1.500 orang.Suatu jumlah yang cukup signifikan bagi kota kecil selevel Tasik.Data vakid itu dari.Peningkatan jumlah tersebut yang paling dominan adalah gay para brondong yang notabene rata-rata mereka masih pelajar di samping yang lainnya tumbuh berkembang meramaikan bursa esek-esek spesifik kaum adam.”Kami selalu meningkatkan bimbingan konseling terhadap mereka tentang narkoba juga pergaulan sex bebas.”terangnya.
Di tempat terpisah salah satu gay sebut saja Ano.Menerangkan salah satu timbulnya menjadi kaum Lelaki Suka Lelaki (LSL) itu adalah karena gaya hidup yang terlalu berorentasi kepada perasaan juga kepuasaan dalam melakukan hubungan sexsualitasnya.Dengan di topang lingkungan juga pergaulan sebab gay itu juga bisa menular kepada siapa pun sehingga orang yang kerap bergaul dengannya besar. kemungkinan bisa tertular dan secara universal juga di pengaruhi seperti traumatik. Karena menjadi korban orang tua, misalnya menjadi sasaran kekerasan dalam rumah tangga orang tuanya yang melakukan penyimpangan sex serta pengalaman hidup pernah di sakiti wanita.Sehingga orang itu tidak mempercayai perempuan lagi terus akhirnya mencari kepuasaan sendiri dengan lelaki yang memang memiliki kebutuhan yang sama juga.Penyebab lainnya adalah karakter sendiri sejak lahir dan untuk penampilannya pada dasarnya gay itu tidak nampak sepeti waria atau trans gender.Sebab mereka lebih punya style macho yang lebih menonjolkan kerapihan, kebersihan juga dandy dalam berpenampilan.Gay juga terbagi dua bagian yakni yang melakukan hubungan sex terhadap pria sekaligus juga terhadap wanita (biseksual) terus ada yang melakukan terhadap pria saja.Kehadirannya itu muncul dari berbagi status sosial yang ada makanya tak heran gay itu datang dari seorang PNS, Polisi, TNI, Eksekutif muda maupun tua, Dosen, Wartawan, Pelajar, Mahasiswa bahkan preman sekalipun.Meraka itu punya gaya bahasa tersendiri juga sandi tertentu sebagai salah satu pemersatunya.Ketika di singgung akan adanya pembinaan dari MUI dirinya sangat merespon akan hal tersebut tetapi subtansi pembinaan apa yang akan di lakukan tersebut karena semuanya masih sumir.
Tentang rentannya bahaya AIDS Ano, memaparkan sampai sejauh ini belum pernah mendengar adanya komunitas itu terjangkit penyakit tersebut.Karena selama ini mereka itu kalau berhubungan sex pasti selalu memakai kondom sebagai sarana pengamanannya.”Tingkat cemburu mereka itu sangat sensitif jika salah satu pasangannya ada yang berkhianat, apa lagi bila telah menemukan kecocokan perasaan dengan pasangannya dan mereka pun bisa nekad akan melakukan tindakan fisik.”paparnya.
Lebih lanjut Ano menerangkan mereka itu yang berlevel menengah ke atas biasanya kongkow di Mall, Warnet, Cafe, tempat Karaoke atau di Fitnes sebagai ajang pertemuannya yang sering di gelar tiap pekannya.Sedangkan kalau yang berlevel menengah ke bawah cukup di warung remang-remang atau lesehan di sekitar dadaha. Mereka itu semua terdiri dari berbagai lapisan usia berkumpul satu padu alias ngumpul sambil ngopi (ngerumpi) bahkan ada juga yang datang dari Bandung, Jakarta, Surabaya, Jogya juga Solo hanya sekedar melepas rindu dengan pasangannya atau sambil cari brondong serta sekedar bertukar pikiran juga sekaligus sebagai kunjungan study banding.Mereka itu yang datang ke Tasik, rata-rata berprofesi sebagai eksekutif muda maupun pebisnis tua atau ada juga pelajar sekolahan dan mahasiswa yang selama ini menjadi kekasihnya.Karena selama ini Tasikmalaya di kenal sebagai sentral kota niaga di wilayah Priangan Timur serta merupakan salah satu kota transit yang strategis dari mulai ujung Jawa Barat ke Jawa Tengah serta ke ujung Jawa Timur.”Tak jarang juga mereka melakukan perkenalan via facebook, chating di internet.Selanjutnya mereka tukeran nomer handphone dan setelah itu bila ada kecocokan mereka langsung janjian untuk kencan.Biasanya mereka ketemuan dahulu di Asia Plaza atau Mayasari Plaza.Sudah terkenal pelayanan brondong Tasik itu baik di Jakarta, Bandung, Semarang, Jogya, Solo dan Surabaya tersebut sangat memuaskan para tamunya.Makanya tak heran bila weekend banyak pria gay datang ke Tasik hanya untuk berkencan dan refresing belaka, ”terang pria berbadan macho itu.(Ariska)